Kamis, 07 Juni 2018

Wedang Dongo , kehangatan khas solo

masakandapurku.com



Wedang dongo merupakan salah satu minuman yang sangat mudah Anda jumpai ketika berkunjung ke Kota Solo. Melihatnya sekilas, sulit membedakan antara minuman ini dengan minuman sejenis, wedang rondhe. Menurut pengakuan seorang pedagang wedang dongo, perbedaan antara wedang ronde dengan wedang dongo ada pada ukuran serta jumlah ronde yang disajikan.
Ronde adalah campuran tepung beras dan gula merah yang kemudian dibentuk bulat-bulat. Di bagian dalamnya, diberi isi kacang tanah yang sudah dihancurkan. Ronde pada wedang ronde berukuran lebih besar dan jumlahnya lebih sedikit dari yang terdapat pada wedang dongo. Tapi sepertinya, perbedaan itu berbeda-beda pada setiap pedagang. slah satu tempat yang menyajikan wedang dongo di solo di jalan teuku umar, no.1 keprabon, banjarsari

 
indonesiakaya.com



wedang dongo dahulunya merupakan minuman khusus keluarga kerajaan. Tapi kemudian, seiring berjalannya waktu, minuman ini menjadi salah satu sajian yang dapat dinikmati masyarakat luas.
Ada dua bahan utama dalam wedang dongo, yaitu air jahe dan ronde. Dua hal ini yang pasti ada setiap kali wedang dongo disajikan. Air jahe dibuat dengan merebus jahe yang sudah di-keprok (dipukul-pukul) bersama gula Jawa dan daun serai. Perebusan dilakukan hingga air mendidih.
Saat disajikan, kedua bahan utama tersebut ditambahkan dengan bahan-bahan lain sebagai penambah kenikmatan rasa. Bahan-bahan tersebut antara lain kolang kaling serta kacang tanah.
Satu bahan yang tidak ditemukan di wedang dongo tapi sering dijumpai di wedang ronde adalah irisan roti tawar. Wedang dongo biasanya disajikan di sebuah mangkuk kecil. Harga satu porsi wedang dongo berkisar antara Rp2.500 sampai Rp5.000.



 ''sumber: banyak refrensi.''

Jumat, 01 Juni 2018

Berikut 4 Gunung di Indonesia dengan Jalur Pendakian yang Ekstrim

 Indonesia merupakan salah satu negara dengan gunung terbanyak di dunia, berikut ini adalah 4 gunung di indonesia dengan jalur pendakian paling ekstrim:





1.Gunung Jayawijaya (Cartenz Pyramid)

 
foto: IDNtimes.com

 Terletak di Provinsi Papua, Gunung Jayawijaya merupakan gunung tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 4884 mdpl atau setara 16.023 kaki. Gunung Jayawijaya juga merupakan satu-satunya gunung di Indonesia yang memiliki salju abadi di puncaknya.


 2.Gunung Raung

 
foto: tourguideadventure.com

Gunung dengan jalur terekstrim selanjutnya adalah gunung Raung. Terletak di Banyuwangi, Jawa Timur dengan ketinggian 3.34 mdpl gunung raung menawarkan jalur pendakian yang sangat ekstrim.
Untuk sampai di Puncak Sejati, yaitu puncak tertinggi di Gunung Raung pendaki harus melakukan panjat tebing dengan tali-temali. Treknya sangat sulit dengan jurang disebelah kiri dan kanannya. 



3. Bukit Raya
 
foto : indonesiakaya.com

 Bukit Raya adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah (Kal-Teng). Memiiki ketinggian 2278 mdpl . Walaupun tidak terlalu tinggi akan tetapi kesulitannya medannya bisa dibandingkan dengan gunung-gunung yang lebih tinggi yang ada di Pulau Jawa.
 jalur pendakian yang berupa hutan hujan tropis yang rapat, lumut, semak-semak, dan tanah yang lembab. Banyak pohon yang tumbang, Gunung Bukit Raya pun menyimpan banyak aliran-aliran sungai kecil. Kondisi hutan yang sangat rapat dan lembab menjadi hunian sempurna bagi para pacet.




 4. Gunung Leuser

 
portalhijau.com

 Gunung Leuser yang terlrtak di aceh, Dengan tinggi 3404 Mdpl , Keganasan dan ekstrimnya jalur pendakian Gunung Leuser terletak pada lebatnya belantara dan masih banyaknya hewan-hewan buas yang selalu mengintai pendaki. Pengalaman beberapa teman saya yang mendaki Gunung Leuser 3 tahun silam, mereka bahkan sempat merasakan tegangnya di dalam tenda ketika seekor harimau hutan melintas di depan tenda.